Orang Paling Mulia di Hari Kiamat Menurut Allah SWT, Siapa Dia?
Sosok orang paling mulia di hari kiamat dalam pandangan Allah SWT telah disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW. Mereka yang dinilai mulia tentunya akan mendapat balasan setimpal dari Allah SWT berupa surga.
Berikut hadits tentang orang paling mulia
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَىُّ النَّاسِ أَكْرَمُ قَالَ « أَكْرَمُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاهُمْ » . قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ . قَالَ « فَأَكْرَمُ النَّاسِ يُوسُفُ نَبِىُّ اللَّهِ ابْنُ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ نَبِىِّ اللَّهِ ابْنِ خَلِيلِ اللَّهِ » . قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ . قَالَ « فَعَنْ مَعَادِنِ الْعَرَبِ تَسْأَلُونِى » . قَالُوا نَعَمْ . قَالَ « فَخِيَارُكُمْ فِى الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُكُمْ فِى الإِسْلاَمِ إِذَا فَقِهُوا »
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ditanya, "Siapakah orang yang paling mulia?" "Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara mereka," jawab Rasul. Orang tersebut berkata, "Bukan itu yang kami tanyakan." "Manusia yang paling mulia adalah Yusuf, nabi Allah, anak dari Nabi Allah, anak dari nabi Allah, anak dari kekasih-Nya," jawab beliau. Orang tersebut berkata lagi, "Bukan itu yang kami tanyakan." "Apa dari keturunan Arab?" tanya beliau. Mereka menjawab, "Iya betul." Beliau bersabda, "Yang terbaik di antara kalian di masa jahiliyah adalah yang terbaik dalam Islam jika dia itu fakih (paham agama)." (HR Bukhari).
Hadits lainnya diceritakan sahabat Nabi SAW, Ibnu Abbas, yang dikutip dari kitab tafsir Al Baghowi
كرم الدنيا الغنى، وكرم الآخرة التقوى.
Artinya: "Mulianya seseorang di dunia adalah karena kaya. Namun muliany seseorang di akhirat karena takwanya."
Bagi seorang muslim, pribadi orang paling mulia di hari kiamat dapat mengambil contoh dari Rasulullah SAW. Sebagai utusan Allah SWT terakhir yang menyampaikan ajaran tauhid, Nabi SAW menghadapi banyak tantangan.
Dikutip dari buku Nabi Muhammad SAW-Kisah Manusia Paling Mulia di Dunia karya Neti S, Aisyah Fad, dan Endah W, Nabi SAW harus menghadapi tantangan dari Abu Lahab dan Abu Jahal. Dua orang tersebut sebetulnya masih tergolong saudara Nabi.
"Abu Lahab memerintahkan kedua anaknya Utbah dan Utaibah menceraikan para putri Nabi SAW, Ruqayyah dan Ummu Kultsum, saat Rasulullah mulai berdakwah. Istrinya juga sangat membenci Nabi hingga dijuluki wanita pembaw kayu bakar," tulis buku tersebut.
Sedangkan Abu Jahal selalu melarang Nabi Muhammad SAW mendirikan salat. Dia melakukannya sejak kali pertama melihat Nabi salat di Masjidil Haram. Gangguan lain berasal dari Uqbah bin Abu Mu'ith yang menumpahkan kotoran unta pada punggung Nabi saat salat.
Gangguan yang sangat berat ini tidak menjadikan Nabi gentar dan mengurungkan niat untuk berdakwah. Beliau justru makin dekat dengan Allah SWT dan selalu melindungi umatnya dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
Selain mereka yang bertakwa, Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan kriteria lain untuk orang paling mulia di hari kiamat menurut Allah SWT. Berikut haditsnya
الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: "Juru adzan adalah orang yang paling panjang lehernya (terhormat) kelak di hari kiamat." (HR Muslim).
Tentunya para muslim tak perlu khawatir jika tidak berpeluang jadi muadzin. Kesempatan menjadi orang paling mulia di hari kiamat menurut Allah SWT masih ada, asal selalu patuh pada perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Berita Lainnya :
- Saatnya Membangun Kompetensi di Sekolah Vokasi
- Saatnya Membangun Kompetensi di Sekolah Vokasi
- APK Pendidikan Meningkat Tipis saat Pandemi
- Arti Ar Raqib dalam Asmaul Husna, Jangan Lupa Teladani Ya
- Pelajar Harus Jadi Prioritas dalam Pengembangan SDM
Kembali ke Atas